![]() |
www.go-dok.com |
Meski terdengar sederhana bagi sebagian
orang, namun kebiasaan menyisakan makanan bukanlah kebiasaan yang baik
untuk dilakukan oleh siapapun. Dampaknya, baik anak-anak maupun orang
dewasa akhirnya menganggap perilaku ‘mubazir’ ini sebagai sesuatu yang
wajar dan lumrah dilakukan. Beragam alasan digunakan, mulai dari rasa
masakan yang kurang sedap di lidah, sudah terlalu kenyang, kondisi
makanan yang sudah dingin, sedang menjalani program diet hingga
keterbatasan waktu karena kesibukan yang padat. Faktanya, masih banyak
penduduk di Indonesia dan belahan bumi lain yang tidak seberuntung kita
hingga menyebabkan mereka kekurangan bahan pangan, sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan kalori mereka dengan makan tiga kali
sehari. Menyedihkan, bukan?
Selain karena merupakan bentuk ketidak
tenggangan rasa, perilaku membuang-buang makanan juga dapat memicu
timbulnya permasalahan lingkungan akibat semakin menumpuknya sampah.
Dilansir dari Huffington Post, di Amerika Serikat,
persentase jumlah sampah makanan berada di angka yang
mencengangkan, yakni 40 persen. Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi,
lebih dari 80 persen dari sampah yang dibuang ternyata masuk dalam
kategori sampah edible (masih layak dimakan). Menurut
Departemen Agrikultur Amerika Serikat, warga Amerika pada umumnya
membuang 40 persen ikan segar, 23 persen telur, dan 20 persen susu.
Melihat besarnya angka persentase di atas saja sudah terbayang, betapa
‘mubazirnya’ jumlah makanan yang terbuang sia-sia!
Masih yakin mau buang-buang makanan?
Mulai sekarang sebaiknya pikirkan ulang kebiasaan buruk tersebut,
berikut beberapa alasan mengapa Anda harus mulai menghentikan kebiasan
buruk ini:
- Sumber pangan kita terbatas.Semakin hari, jumlah populasi manusia semakin banyak. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan jumlah lahan pertanian dan peternakan yang justru semakin sedikit. Hasilnya, ketersediaan pangan tidak mampu mengimbangi jumlah populasi manusia.
- Sia-sia. Selain sia-sia karena membuang makanan yang masih layak dikonsumsi, perlu diingat bahwauntuk membeli satu produk pangan, banyak usaha dan materi yang terbuang. Jadi, ingat ya! Ketika membuang makanan, Anda secara tidak sadar telah membuang-buang uang.
- Memperbanyak sampah.Hampir setiap makanan yang Anda beli dibungkus dengan kemasan yang beraneka ragam, mulai dari kantong plastik, kaleng, kertas, dus, hingga styrofoam. Nah, makanan yang Anda buang beserta kemasannya akan menambah jumlah sampah organik dan anorganik. Hal ini tentunya tidaklah baik untuk kelangsungan lingkungan hidup sekitar karena kaleng dan plastik makanan membutuhkan waktu yang lama atau setidaknya 400 tahun untuk sampai dapat terurai dengan baik atau sempurna oleh tanah.
Jadi, pembaca yang budiman, mulai
sekarang sebelum Anda makan sebaiknya cermatlah dalam menakar setiap
jenis makanan dengan cara menyesuaikan porsi yang ada santap dengan
kebutuhan perut. Tujuannya, agar apa yang ada di piring dapat langsung
dihabiskan tanpa harus dibuang. Ayo, berhenti buang-buang makanan!
sumber: www.go-dok.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar