Junk food merupakan
salah satu jenis panganan yang digemari masyarakat Indonesia lantaran
rasanya yang lezat. Karenanya, kini banyak restoran cepat saji yang
menawarkan pilihan menu jenis pangan ini. Namun, tahukah Anda, bahwa di
balik kenikmatannya, junk food mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi? Berikut, beberapa fakta penting mengenai junk food yang harus Anda ketahui:
Apa fakta ilmiahnya?
Sebuah penelitian dari Oregon State University yang dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience menemukan bahwa tingginya kadar lemak dan gula dalam junk food berdampak
buruk bagi perilaku emosional serta kesehatan seseorang karena dapat
meningkatkan risiko timbulnya stres, depresi, obesitas, hingga
hipertensi.
Dijabarkan pula melalui penelitian yang dilakukan Jean Welsh dari Harvard School of Public Health, bahwa junk food memicu peningkatan kadar lemak dalam darah (blood fats)
serta mengurangi kolesterol baik di dalam tubuh. Kombinasi dua hal
tersebutlah yang membuat Anda rentan terkena penyakit jantung.
Mengerikan!
Risiko umur
Bagi Anda yang masih berusia muda, mungkin terbersit pikiran bahwa usia Anda dapat menjadi tameng sehingga dapat mengonsumsi junk food sesuka
hati. Benarkah seperti itu? Salah. Faktanya, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Pereira, M.A. dan dipublikasikan dalam jurnal Lancet (2005),
kebanyakan orang rentang usia 20 – 40 tahun yang mengonsumsi makanan
cepat saji lebih dari 2 kali dalam seminggu beresiko tinggi terkena
penyakit jantung dan diabetes kelak ketika menginjak usia 50
tahun. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi junk food di
usia muda juga akan meningkatkan kemungkinan Anda terkena obesitas.
Hasilnya, kondisi kesehatan tubuh di usia tua nanti akan semakin
memburuk karena Anda rentan terkena penyakit yang berhubungan dengan
berat badan. Tidak ingin hal tersebut terjadi, ‘kan?
Berapakah batas amannya?
Lalu, berapakah batas aman dalam
mengonsumsi makanan cepat saji? Demi mengurangi resiko terkena penyakit
yang telah disebutkan di atas, memang lebih baik bagi Anda untuk
berhenti mengonsumsi junk food secara total. Namun, jika
Anda tetap ingin mengonsumsinya sekali-kali, sebaiknya mulai perhatikan
beberapa hal, seperti komposisi lemak dan gula yang terkandung dalam
satu porsi makanan yang dipesan. Misalnya, saat akan memesan ayam
goreng, ada baiknya Anda memilih bagian dada tanpa kulit yang hanya
mengandung 120 kalori, 70 mg kolesterol, dan 1.5 gr lemak. Atau, saat
Anda ngidam burger, gantilah patty daging sapi dengan daging dada ayam. Mudah, bukan?
Lalu, bagaimana cara menguranginya?
Jika merasa kesulitan untuk berhenti
mengonsumsi makanan cepat saji, maka Anda dapat melakukannya secara
bertahap. Cobalah beberapa tips jitu, seperti memulai kebiasaan memesan makanan cepat saji dalam porsi kecil, mengurangi frekuensi konsumsi, hingga menghindari topping kaya lemak semisal keju. Selain itu, biasakanlah untuk mengimbangi konsumsi junk food Anda dengan asupan sayuran dan buah-buahan serta olahraga rutin minimal 30 menit per hari.
Ayo, jaga kesehatan tubuh Anda mulai dari sekarang!
sumber : www.go-dok.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar