Kamis, 16 Februari 2017

Berniat Memiliki Tato? Ketahui Dulu Dampaknya bagi Kesehatan


Tato, seni merajah tubuh ini memang telah lama digandrungi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Semua kalangan, tanpa peduli usia dan status, berlomba-lomba menghiasi tubuhnya dengan berbagai macam ukiran artistik, seperti tulisan penuh makna, simbol-simbol tertentu, gambar orang terdekat hingga lukisan wajah sang artis idola. Di Indonesia sendiri, Anda dapat dengan mudah menemukan studio tato, mulai dari yang berlokasi di kota besar, pedalaman atau bahkan di daerah-daerah wisata. Harganya pun bermacam-macam, tergantung dari jenis alat yang digunakan hingga tingkat kesulitan pembuatan gambar.

Tertarik mengikuti tren merajah tubuh yang satu ini? Ada baiknya Anda simak terlebih dahulu penjelasan lengkap mengenai dampak buruk tato bagi kesehatan berikut ini:

– Rentan infeksi

Tahukah Anda, bahwa prosedur mentato tubuh ternyata membuat kulit Anda lebih rentan terkena infeksi? Seperti yang diutarakan oleh Dr. Luch, infeksi dapat muncul karena pada proses merajah tubuh, seniman tato akan menusuk kulit Anda dengan jarum berulang-ulang kali agar tinta menempel secara permanen. Masalahnya adalah, proses tadi akan menyebabkan beberapa senyawa asing yang terkandung pada tinta masuk ke pembuluh darah dan saraf, hingga akhirnya mempengaruhi fungsi serta kinerja sel imun tubuh. Hasilnya, kulit akan lebih rentan terkena infeksi, bahkan berisiko memunculkan sel kanker di jaringan dermis.

– Reaksi Alergi

Pada beberapa orang, prosedur merajah tubuh dapat menimbulkan beberapa reaksi alergi. Hal ini dikarenakan sistem imun menolak masuknya senyawa asing ke dalam tubuh. Reaksi yang muncul pun sangatlah bervariasi, mulai dari timbulnya bercak-bercak kemerahan, rasa terbakar di permukaan kulit, hingga gatal dan ruam parah.

Selain itu, kurang diperhatikannya tingkat kehigienisan alat serta jarum tato dapat membuat Anda terpapar beberapa penyakit mematikan, seperti tetanus, hepatitis B, dan hepatitis C. Hal ini dikarenakan alat yang dipakai berulang dan tidak dibersihkan secara maksimal berisiko tinggi menjadi tempat tumbuh kembangnya bakteri, seperti staphylococcus aureus dan pseudomonas. Bahkan dapat menyebabkan si pengguna terkena virus mematikan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Mengerikan, bukan?

– Mengganggu tes MRI

MRI /Magnetic Resonance Imaging merupakan prosedur pencitraan tubuh guna mendeteksi jaringan lunak, seperti kista dan tumor. Jarang yang mengetahui, bahwa dengan merajah tubuh, Anda telah meningkatkan risiko munculnya peradangan serta pembengkakan kulit yang terpapar gelombang magnetik saat melakukan tes MRI.

– Sulit dihapus atau dihilangkan

Meskipun saat ini sudah ditemukan teknik laser yang dapat digunakan untuk menghilangkan tato, namun teknologi tersebut masih terbatas pada beberapa warna tinta saja. Selain itu, bagi Anda yang berpigmen kulit gelap, teknik laser tidak akan dengan efektif menghilangkan tato. Setidaknya, Anda harus melakukan prosedur laser sebanyak 3 kali sampai tato benar-benar hilang.

Setelah menyimak informasi berikut, jadi bagaimana masih berminat membuat tato pada tubuh Anda?

sumber : www.go-dok.com

#sehat itu mudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar