Rabu, 01 Februari 2017
Kejang Demam
Jika alur pengiriman informasi ini terganggu, maka akan timbul gangguan atau keabnormalan gerakan yang ditandai dengan otot-otot tubuh yang berkontraksi dengan tidak terkendali, atau yang lebih dikenal dengan kejang. Lalu, apa yang dimaksud dengan kejang demam? Apa yang harus dilakukan jika buah hati atau kerabat mengalami gangguan ini? Berikut penjelasannya.
Mengenal kejang demam
Kejang demam adalah kejang yang timbul mendadak dan umumnya dipicu oleh kenaikan suhu tubuh yang tinggi (38 o Celsius atau lebih). Bagi Anda yang memilki buah hati berusia antara 6 bulan-6 tahun, berhati-hatilah, karena kejang demam seringkali menimpa anak rentang usia tersebut.
Berdasarkan gejala yang timbul, kejang demam dibagi menjadi dua jenis, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
Gejala
Gejala yang muncul pada kejang demam berbeda, tegantung pada jenisnya. Untuk kejang demam sederhana, gejala yang umumnya muncul adalah:
Timbul kejang umum yang menyerang seluruh tubuh
Tidak sadarkan diri
Mata mendelik keatas
Pernafasan agak terganggu
Mulut berbusa
Kemungkinan ngompol dan muntah
Kejang berlangsung < 15 menit
Pasca kejang,anak akan tampak diam, mengantuk, kemudian tertidur beberapa detik atau menit. Namun setelah itu, buah hati akan pulih seperti biasa
Tidak ditemukan kelainan fungsi saraf sebelum maupun sesudah kejang
Kejang tidak berulang dalam 24 jam
Kejang tidak berulang > 4 kali dalam setahun
Sedangkan gejala yang muncul pada kasus kejang demam kompleks meliputi:
Kejang tidak umumkarena menyerang salah satu bagian tubuh saja, misalnya lengan.
Kejang berlangsung > 15 menit
Kejang berulang dalam 24 jam
Kejang berulang > 4 kali setahun
Penyebab
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab utama kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam sendiri biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada organ tubuh yang akhirnya menyebabkan gangguan, seperti radang saluran pernafasan (batuk pilek), infeksi saluran pencernaan (mencret), otitis media, pneumonia, dan infeksi saluran kemih. Penyebab kejang demam lainnya dapat dikarenakan dehidrasi yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan air-elektrolit, pemberian imunisasi (DPT, MMR, campak, dll), serta efek penggunaan obat-obatan tertentu seperti difenhidramin, antidepresan trisiklik, amfetamin, dan kokain.
Meskipun hubungan pasti antara demam dengan kejang demam belum diketahui, namun para ahli menyimpulkan bahwa faktor genetik merupakan alasan utama mengapa anak dapat terkena kejang demam sedangkan yang lainnya tidak.
Komplikasi
Walaupun kejang demam tidak akan menyebabkan gangguan parah, seperti kerusakan otak atau cacat fisik/mental, Anda tetap harus berhati-hati karena kejang demam dapat berulang. Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko kambuhnya kejang demam:
Kejang pertama anak dimulai dengan demam bersuhu rendah
Pendeknya periode waktu antara kemunculan demam hingga timbulnya kejang
Anak memiliki anggota keluarga dengan riwayat kejang demam
Usia anak kurang dari15 bulan pada saat kejang demam pertama kali muncul
Diagnosa
Meskipun tidak mengakibatkan komplikasi berat, kejang demam harus tetap ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan lengah! Sebab di tahap pemeriksaan, gejala penyakit yang terdeteksi biasanya hanya berupa penyebab munculnya demam. Karena itu, biasanya dokter akan menyarankan beberapa bentuk pemeriksaan lanjut, seperti pengambilan sampel darah atau urin, X-ray, EEG, CT Scan kepala, atau pungsi lumbal. Tujuannya adalah untuk mencari penyakit yang menyebabkan munculnya kejang.
Pengobatan
Mengingat penyebab utama kejang demam adalah suhu tubuh anak yang meningkat secara drastis, maka langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol. Jika kemudian timbul kejang, maka disarankan untuk memberi obat anti kejang, semisal diazepam rektal. Selain itu, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan jika si kecil menunjukkan gejala kejang demam:
Tetap tenang dan tidak panik
Pastikan pakaian anak kendur
Bila kesadarannya mulai menghilang, miringkan badan anak sambil terus bersihkan muntahan atau lendir darimulut atau hidung
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulutanak
Ukur suhubadan anak sambil terus observasi dan catat durasi kejang
Segera bawa buah hati ke dokter atau rumah sakit terdekat jika kejang tidak berlangsung lebih dari 5 menit
Jika anak menunjukkan gejala kejang demam kompleks, maka dokter mungkin akan menyarankan terapi antikonvulsan continuous untuk jangka pendek. Ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada area otak dan untuk mencegah timbulnya kembali kejang di waktu mendatang.
sumber : www.go-dok.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar