GoDok
– Perkembangan teknologi yang berkembang amat pesat saat ini memang
harus diakui membawa banyak perubahan yang berdampak di segala sisi
dalam masyarakat, termasuk dalam hal parenting, atau mengasuh anak. Kini, dengan mudah Anda dapat melihat banyak anak sejak usia balita lebih akrab dengan gadget ketimbang orangtua mereka. Tak jarang, orangtua memberikan gadget untuk
dimainkan demi menenangkan sikap rewelnya. Jika cara ini yang Anda
gunakan untuk memuaskan kebutuhan anak, berhati-hatilah. Sebab, bisa
jadi Anda tengah membesarkan si kecil menjadi sosok yang manja.
Di masa kini, apa yang dibutuhkan orangtua dalam mendidik anak?
Dalam dunia yang kerap berubah,
membesarkan si buah hati dengan tujuan agar mereka mendapat kebahagiaan
semu merupakan hal yang sia-sia. Tricia Ferrara, seorang pakar di bidang
terapi keluarga dan parenting strategis, mengatakan
bahwa anak-anak membutuhkan proses beradaptasi dan mengatasi setiap
tantangan di dalam lingkungan yang berubah-ubah saat ini. Dan sudah
menjadi tugas Anda sebagai orangtua untuk memberikan pengalaman
menjalani proses tersebut kepada si kecil.
Lebih lanjut, menurut Ferrara, jika anak
tidak pernah mendapatkan setiap keinginannya dari hasil usaha sendiri,
melainkan hanya dengan mudah meminta dari orangtua, ia tak akan mampu
‘berlari’ dalam waktu yang lama. Di satu sisi, orangtua tentu merasa
lebih mudah menangani kerewelan anak dengan segera memenuhi
keinginannya. Namun, di sisi lain hal tersebut sebenarnya tidaklah sehat
bagi anak. Karena itulah, di masa kini, orangtua harus
mampu mempersiapkan anak untuk mengelola tenaga mereka sendiri demi
mencapai tujuan di masa depan, bukan menghasilkan anak manja yang hanya
berpikir mencapai sesuatu dari usaha orang lain.
Lantas, anak seperti apa yang dapat dikatakan manja?
Sejatinya, manja terhadap orangtua
adalah hal yang wajar pada anak di bawah umur 5 tahun. Namun, jika telah
melewati usia tersebut dan kemanjaan anak tak kunjung hilang, Anda
perlu khawatir terhadap sikap si kecil. Terdapat tiga tanda yang dapat
membuat seorang anak dikatakan manja.
Tanda-tanda ini dapat Anda amati sendiri dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Tanda pertama : Si
kecil tidak mau memakan hidangan yang sudah Anda siapkan di atas meja,
dan Anda terpaksa harus menyediakan makanan lain seperti yang ia
minta. Sekali-dua kali hal ini mungkin tak menjadi masalah, namun tidak
untuk seterusnya. Jika si kecil menunjukkan kerewelan semacam ini,
ingatkanlah ia untuk tidak hanya memakan panganan kesukaannya, dan ikut
makan bersama dengan anggota keluarga lainnya.
Tanda kedua : Si
kecil menjadi kelewat rewel, bahkan mengamuk. Bagi balita, hal ini
sudah biasa. Namun, jika seorang anak di atas usia 5 tahun melemparkan
barang karena dia tidak mendapatkan hal yang diinginkan, hal ini
tidaklah wajar. Sebab, pada usia ini anak sudah dapat memanipulasi
sesuatu.
Tanda ketiga : Si
kecil menjadi terlalu bergantung kepada orang tua. Memang benar, anak
harus selalu bergantung pada orang tua. Namun, jika anak tidak mau tidur
sendiri, tidak mau ditinggalkan sementara bersama anggota keluarga
lainnya atau pengasuh, bahkan melemparkan barang dan mengamuk saat
orangtua meninggalkannya di sekolah, maka bisa jadi anak Anda sudah
menjadi sosok yang manja.
Lalu, bagaimana cara agar anak tidak manja?
Jika anak Anda telah menunjukkan ketiga
tanda di atas, bertindaklah cepat untuk mengubah sifat manjanya secara
perlahan. Pertama, sebagai orangtua Anda harus mulai bersikap
tegas. Jangan terlalu banyak bernegosiasi atau meminta persetujuan anak
atas aturan-aturan yang sewajarnya, seperti waktu menggosok gigi atau
batasan jam menonton televisi. Kedua, Anda harus konsisten atas setiap
perkataan, bukan memberikan ancaman kosong hanya untuk menakut-nakuti
anak.
Tips terakhir, sebagai orangtua Anda
juga harus kuat dalam membesarkan anak. Beberapa dari Anda mungkin tidak
ingin anak menjadi marah atau takut pada disiplin yang Anda terapkan.
Meskipun begitu, orangtua juga harus berani untuk kuat melihat proses
pendisiplinan anak mereka, dalam arti harus ada batasan yang jelas
antara kasih sayang dan sikap menghargai orangtua. Selamat mencoba!
(Sumber: www.go-dok.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar