Pernahkah Anda merasa lemas dan
lelah padahal kegiatan yang dilakukan tergolong ringan? Lalu, pernahkah
Anda merasa pusing saat tiba-tiba berdiri? Jika ya, kemungkinan besar
Anda menderita anemia. Ayo, kenali gejala serta penyebabnya untuk
mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat!
Mengenal anemia
Anemia adalah kondisi di mana jumlah
total sel darah merah (hemoglobin) di dalam darah menurun. Akibatnya,
tubuh tidak cukup mendapatkan darah yang kaya oksigen sehingga organ
tubuh tidak akan bekerja secara optimal.
Berikut batas nilai hemoglobin normal berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin:
Usia/Jenis kelamin | Nilai Hb (g/dl) | Nilai Hb (mmol/l) |
Balita (0.5-5 tahun) | 11.0 | 6.8 |
Anak-Anak (5-12 tahun) | 11.5 | 7.1 |
Remaja (12-15 tahun) | 12.0 | 7.4 |
Wanita (>15 tahun, tidak hamil) | 12.0 | 7.4 |
Wanita (>15 tahun, hamil) | 11.0 | 6.8 |
Pria (>15 tahun) | 13.0 | 8.1 |
Lebih lanjut, anemia dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan nilai hemoglobin dalam darah, seperti:
Ringan : 10 g/dl
Sedang : 7-10 g/dl
Berat : <7 g/dl
Gejala
Meskipun dalam beberapa penderita anemia
tidak menunjukkan gejala apapun, bukan berarti tidak ada gejala umum
yang dapat dilihat dari kebanyakan kasus. Gejala-gejala yang dimaksud
adalah:
1. Mudah lelah, letih, dan lemas bila melakukan aktivitas fisik/mental.
2. Wajah, bibir dan kuku terlihat pucat
3. Napas pendek-pendek
4. Denyut jantung tidak beraturan
5. Sering merasa pusing dan sakit kepala
6. Elastisitas kulit yang menurun
7. Tangan dan kaki terasa dingin
8. Sulit berkonsentrasi
9. Sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terhadap virus daninfeksi
Penyebab anemia
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Peningkatan destruksi eritrosit,
contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, reaksi tranfusi darah,
talasemia, gagal ginjal, kelainan endokrin, serta anemia pada bayi
prematur.2.
2. Penurunan produksi eritrosit,
contohnya padakasus kekurangan nutrisi (vitamin B12, zat besi, asam
folat, dll) serta penyakit anemia aplastik.
3. Kehilangan darah dalam jumlah besarakibat perdarahan akut/kronis, menstruasi, ulser kronis, proses operasi,dan trauma.
Komplikasi
Jangan anggap sepele anemia, karena ternyata penyakit ini dapat memicu timbulnya komplikasi penyakit lain, seperti:
1. Infeksi
2. Radang paru-paru
3. Kerusakan mata
4. Ulcer (borok)
5. Gagal ginjal dan gagal jantung
6. Kanker
7. Gondok
8. Kelainan darah
9. Nyeri sendi
10. Radang selaput otak
11. Gangguann sistem imun
12. Batu empedu
13. Mual dan sakit perut kronis
Pemeriksaan
Sebelum memutuskan cara pengobatan penyakit anemia, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count/CBC) terlebih dahulu. Hal ini untuk menentukan persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit)
serta jumlah hemoglobin dalam sampel darah. Selain itu, untuk membantu
menentukan diagnosis yang lebih tepat, ada baiknya Anda memeriksakan
ukuran, bentuk, dan warna sel darah merah dengan alat flow cytometry.
Pengobatan dan Penanganan Anemia
Konsultasi dengan dokter dan melakukan
pemeriksaan darah ke rumah sakit merupakan cara yang paling tepat untuk
menentukan langkah-langkah pengobatan yang dapat diambil.
Jika penyebab anemia sudah diketahui, berikut beberapa terapi yang dapat dilakukan sebagai langkah-langkah penyembuhan:
2. Pemberian obat-obatan yang dapat menekan sistem imunatau kortikosteroid.
3. Pemberian eritropoietin(hormon yang berperan pada proses hematopoiesis). Tujuannya adalah untuk membentuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
4. Pemberian suplemen yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan mineral lainnya.
Selain jenis-jenis terapi di atas,
terdapat cara mudah untuk turut mengembalikan jumlah hemoglobin dalam
darah. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan tertentu,
seperti:
1. Hati ayam dan hati sapi
2. Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
3. Keju dan telur
4. Tahu dan tempe
5. Sayuran hijau,seperti bayam dan brokoli
6. Daging merah, seperti daging sapi, daging kambing, hati.
7. Daging unggas, seperti ayam, bebek.
8. Daging ikan laut, misalnya ikan tuna, sarden, kepiting, salmon, tiram, kerang.
www.go-dok.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar